Dulmatin alias Djoko Pitono - Dulmatin lahir pada 6 Juni 1970 di Desa Petarukan, Kecamatan Petarukan, Pemalang dan meninggal pada tanggal 9 Maret 2010 di Pamulang, Tangerang Selatan. Dulmatin adalah orang yang dicari Kepolisian Indonesia karena diduga terlibat kasus Bom Bali pada tahun 2002 silam. Nama aliasnya terbilang banyak, seperti Amar Usmanan, Joko Pitoyo, Abdul Matin, Muktamar, Djoko, Noval, dan terakhir, Yahya Ibrahim. Selain di Indonesia, Dulmatin juga menjadi buron di Filipina, Amerika Serikat, dan Australia.
Dulmatin alias Djoko Pitono lahir sebagai anak kelima dari enam bersaudara putra pasangan Usman dan Masriyati. Keluarga ini cukup berada. Selepas Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1992 ia merantau ke negara Malaysia. 3 tahun kemudian ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai makelar mobil dan bertani. Dulmatin menikah dengan seorang gadis cantik bernama Istiadah, saudara sepupunya sendiri.
Keterlibatannya dalam kegiatan Kepahlawanan Islam terjadi setelah ia berhubungan dengan Abu Bakar Baasyir dan kemudian berkenalan dengan Imam Samudra serta tokoh-tokoh Jamaah Islamiyah lainnya. Dulmatin adalah orang yang merencanakan pelaksanaan pengeboman dua diskotek di Kuta, Bali pada tahun 2002. Setelah itu ia menjadi buron polisi. Dulmatin dikabarkan pernah terlibat dalam kegiatan kepahlawanan di Pulau Mindanao, Filipina.
Pemerintah Amerika Serikat menyediakan 10 juta dolar AS bagi orang yang dapat memberikan informasi mengenai keberadaannya. Menurut keterangan pemerintah Amerika Serikat dalam pengumuman sayembaranya, Dulmatin adalah ahli elektronika yang pernah berlatih di kamp-kamp Al-Qaidah di Afganistan dan merupakan tokoh senior dalam Jemaah Islamiyah.
Dulmatin pernah dikabarkan tewas dalam serangan udara militer Filipina di Mindanao, Filipina Selatan pada Januari 2005, namun ternyata hal tersebut tidak dapat dikonfirmasi. Pihak militer Filipina kembali mengabarkan bahwa Dulmatin telah terluka dalam sebuah baku tembak di Jolo, Filipina Selatan pada tanggal 16 Januari 2007.
Pada tanggal 9 Maret 2010 Dulmatin tewas pada penggerebekan di Pamulang, Tangerang Selatan. Kepastian diperoleh setelah dilakukan perbandingan ciri-ciri fisik dan diperkuat dengan pengujian sidik jari dan pengujian DNA.
Referensi: Wikipedia